Saturday, September 8, 2007

Logika vs Perasaan

Hi my dear Libby,
Kita baru pulang dari plaza senayan… tempat yang hampir setiap weekend kita kunjungi…kayaknya nggak ada bosen-bosennya ya kita ke sana… apalagi sekarang tinggal nyebrang ke Senayan City kalau bosen di plaza Senayan… seperti biasa juga kita makan di salah satu restoran yang ada di sana (atau di food court) , belakangan ini Aliyya selalu pengen ke Pepper Lunch kalau kita ke plaza senayan, dia seneng banget sama salmon steaknya…padahal mommy pengennya makan di duck king..ya udah deh mungkin ayah sama mommy ke duck king nya minggu depan aja waktu lunch…

Ada temen ayah yang bilang bahwa dia sangat percaya dengan logika (logic)/ realita, cuma kok bagi ayah susah banget untuk hanya pake logika… bagi ayah logika memang penting karena kita bisa lebih membumi, tapi seringkali ayah masih lebih sering juga dipengaruhi oleh perasaan (feeling). Ayah nggak bisa bohong bahwa segimana pun ayah berusaha untuk memahami logikanya, ada perasaan (feeling) yang nggak bisa dibohongi. Jadi ya akhirnya nggak bisa tuh sepenuhnya ayah menggunakan logika ketika menghadapi berbagai persoalan hidup… mungkin belum bisa, atau belum nyampe kali ilmu nya ayah ya, liv…. misalnya dalam menghadapi kepergian kamu, memang sih secara logika banyak yang bisa dianalisis, tapi kalau ayah cuma pakai logika.. mungkin by this time ayah udah nggak bakal ada di dunia lagi… udah mati bunuh diri… justru ayah bisa terus hidup karena ayah coba untuk berpikir di luar logika bahwa ada sesuatu kekuatan (kekuatan Allah SWT) yang memang dengan kemampuan berpikir kita tidak mampu untuk sampe kesana untuk menjelaskan kenapa kamu harus pergi secepat itu. Terus kalau ayah pake logika, sekarang mungkin ayah harus sudah benar-benar menerima kenyataan bahwa kamu sudah tidak ada di sekitar kita lagi secara fisik,.. tapi ayah nggak bisa membohongi perasaan ayah bahwa ayah masih sangat kangen sama kamu, masih sangat berharap agar ayah bisa mencium kamu lagi, memeluk kamu lagi erat-erat, masih ingin mencium wangi kamu, masih sangat berharap bahwa ayah bisa berulang-ulang bilang ayah masih sangaaatt sayaaaang sama kamu, masih ingin denger kamu bilang “ I love you daddy !!” …padahal secara logika… mungkin sudah tidak mungkin… bahkan bukan mungkin… sudah pasti tidak akan bisa lagi…ayah nggak bisa bohong, liv, perasaan ayah nggak bisa dibohongi, segimana pun logika ayah berusaha untuk bilang bahwa nggak mungkin lagi untuk ketemu kamu… ayah menyerah deh sama perasaan (feeling)…
yaaa ayah jadi nangis deh liv… ayah cengeng ya….ayah kangeeeeen banget sama kamu !!

Ayah masih bisa berharap untuk ketemu kamu lagi, liv… kapan pun di mana pun… nggak tahu gimana caranya…

Lots of kisses and big hugs..
Ayah dicky

No comments: