Thursday, September 20, 2007

I believe....

Dear Libby,

how are you doing liv... been a while ya... lagi puasa nih liv... kalau kamu ada pasti kamu excited ikut puasa, pergi taraweh ke mesjid sama laras..waktu kamu masih ada, kamu udah mulai ikutan puasa walaupun masih puasa 'ayakan' kalau kata orang sunda... masih bolong-bolong.. berkaitan dengan puasa ini, ayah beberapa hari ke belakang berdiskusi cukup panjang dengan beberapa teman mengenai agama... ayah memang bukan ahli agama, apalagi ustad, jadi diskusi yang terjadi pun lebih merupakan pelajaran juga bagi ayah untuk lebih belajar mengenai agama... satu diskusi mengenai jilbab dengan teman ayah yang sedang berpikir keras untuk memakai jilbab, tetapi diskusi berkembang kepada hal-hal lain dalam pemahaman keagamaan. Dalam hal jilbab ini memang ada dua school of thought dalam agama kita, yang satu mengatakan bahwa wajib hukumnya mengenakan jilbab tetapi ada pendapat lain yang menyatakan bahwa tidak wajib mengenakan jilbab bagi wanita karena tidak ada perintah yang jelas baik dalam Quran maupun hadits yang menyatakan bahwa jilbab adalah suatu hal yang wajib. . sementara teman ayah yang lain sedang kebingungan juga dengan permintaan dari ibunya untuk memasuki sebuah organisasi keagamaan yang juga sedang dipertentangkan (ada yang bilang organisasi keagamaan tersebut sesat sementara yang lain mengatakan bahwa organisasi tsb tidak ada bedanya dengan organisasi-organisasi yang lain yang memiliki pandangan tertentu.

Ayah sendiri dengan segala keterbatasan tidak bisa mengatakan yang mana yang betul dan mana yang salah dalam kedua hal di atas... hanya saja yang ayah katakan kepada mereka berdua bahwa bagi ayah agama adalah sesuatu yang sangat personal, sangat private. sesuatu yang berkaitan antara diri kita dan Allah SWT. Menurut ayah, akan sangat baik ketika seseorang melakukan sesuatu yang berkaitan dengan agama selalu didasari oleh hati kita yang memerintahkan bukan external pressure. Misalnya untuk teman ayah yang sedang bimbang untuk pakai jilbab atau tidak, ayah katakan bahwa ayah bisa membawa setumpuk dasar-dasar dan dalil-dalil yang menyatakan bahwa jilbab adalah wajib atau tidak, tetapi itu semua menurut ayah tidak penting jika yang bersangkutan masih meragukan apalagi pakai jilbab hanya karena ada external pressure (tekanan dari luar) seperti ingin dipuji, takut dicibir orang, takut dikatain,takut dimarahi, dll... ayah bilang jika hatinya sudah menyatakan bahwa inilah saatnya pakai jilbab, maka tinggal pakai saja karena hatilah yang akhirnya paling menentukan. Percuma dia pakai jilbab kalau tidak meyakini, atau bahkan pakai jilbab tapi tidak bertingkah seperti yang seharusnya. Karena jilbab hanya merupakan sebuah tampilan luar saja, yang paling penting adalah apa yang dilakukan dan diyakininya. Demikian pula hal yang sama ayah katakan kepada teman ayah yang sedang berpikir untuk masuk organisasi keagamaan tadi. Kita memang harus mempelajari banyak hal terutama dalam hal keagamaan karena pengetahuan kita yang banyak akan dapat membantu hati menentukan hal yang menurut hati kita paling benar. Tetapi yang paling penting adalah hati kita mempercayai dan meyakini apa yang kita lakukan adalah memang yang benar dan bukan karena tekanan dari luar. Hati nggak akan pernah bisa kita bohongi. Kita bisa melakukan sesuatu agar terlihat dari luar seperti yang diharapkan tetapi hati kita tidak akan bisa dibohongi bahwa kita melakukan hal tersebut adalah karena terpaksa (apa pun motifnya...). tokh akhirnya kita sendiri lah nanti yang akan mempertanggungjawabkan perbuatan dan kelakuan kita di depan Allah SWT...

nggak tahu ah liv.... ayah cuma ingin berusaha untuk beribadah dan beragama itu hanya karena Allah SWT bukan karena siapa pun atau apa pun...

love you always
ayah dicky