Hello Libby, apa kabar ?
Tidak terasa sudah hampir dua tahun Libby pulang ke rumah Libby di surga. Harusnya bulan depan adalah ulang tahunmu yang ketujuh. Ayah masih belum bisa melupakan segala sesuatu yang berkaitan denganmu. Rasanya baru kemarin ayah mengantarkan Libby ke rumah Libby yang baru di surga. Ayah sangat sedih sekali ditinggalkan oleh Libby, waktu itu dunia rasanya hancur, ayah tidak pernah menyangka bahwa Libby akan meninggalkan ayah. Ayah menyangka akan bisa melihat Libby masuk SD di Lab School seperti yang sudah pernah kita bicarakan, akan bisa melihat Libby mulai menjadi ABG di SMP, akan mulai khawatir dengan pergaulan mu di SMA, akan membantu memilihkan jurusan di Universitas sampai akhirnya ayah bisa menikahkanmu dan akan punya cucu darimu. Untuk membayangkan ayah akan berjauhan dari Libby jika Libby harus sekolah di luar negeri saja sudah sangat berat bagi ayah, makanya ayah sangat takut sekali ditinggalkanmu. Namun,semuanya sudah terjadi, Libby sudah ada rumah Allah SWT dan kita tidak akan pernah bisa bertemu lagi kecuali dalam mimpi-mimpi ayah dan di surga kelak,Insya Allah. Selain itu, yang bisa kita lakukan sekarang adalah belajar dan mengambil hikmah dari kepulanganmu.Ayah ingin sekali bisa berbagi pengalaman dan hikmah yang ayah alami dan rasakan ketika ayah ditinggal pulang sama Libby kepada teman-teman ayah supaya mereka belajar dari apa yang ayah alami.
Hal pertama yang ingin ayah ingatkan kepada teman-teman , bahwa harta, anak, ayah, ibu, saudara, yang selama ini sering kita anggap sebagai milik kita adalah sebenarnya hanya merupakan titipan dari Allah SWT yang kapan pun bisa diambil kembali oleh Allah SWT sebagai pemilik segala sesuatu di dunia ini. Kita sering lupa bahwa sesungguhnya kita tidak memiliki apa pun di dunia ini. Allah SWT bisa mengambil apa yang kita pikir milik kita kapan saja tanpa perlu memberi tanda-tanda apa pun, tanpa peringatan sedikit pun. Jangan pernah berpikir bahwa apa yang kita miliki sekarang adalah abadi dan tidak akan pernah hilang. Ketika bulan Desember lalu terjadi bencana yang sangat dahsyat di Aceh, ayah sedih melihat orang-orang yang kehilangan keluarganya, kehilangan anak-anaknya, kehilangan harta bendanya namun ayah juga berdoa mudah-mudahan mereka dan kita semua meyakini bahwa semua adalah milik Allah SWT dan jika Allah SWT berkehendak semua bisa diambil hanya dalam hitungan detik. Mudah-mudahan kita semua dikaruniai kesabaran
Hal kedua yang ayah ingin share adalah alangkah beruntungnya orang-orang yang bisa bersabar dalam menghadapi cobaan dari Allah SWT. Ketika Libby pulang ke surga, semua orang berkata kepada ayah : “Sabar ya…” Ketika itu ayah berkata dalam hati bahwa enak saja mereka berkata seperti itu , mereka semua tidak mengerti bagaimana sulitnya ayah untuk bisa bersabar ketika telah kehilangan salah satu cahaya hidup ayah. Mereka tidak mengalami bagaimana pedihnya hati ayah ditinggalkan oleh anak kesayangan ayah yang telah ayah urus dari bayi, yang telah ayah lihat perkembangannya dari mulai bisa tertawa, bisa berguling, bisa berdiri, bisa bicara, sampai akhirnya Libby berumur 5 tahun dan kamu seperti sudah dewasa pada saat itu dengan omongan-omonganmu yang sangat kritis. Ayah sudah sangat-sangat tidak sabar, sampai-sampai ayah ingin segera menyusulmu ke akhirat. Tapi kemudian ayah sadar bahwa jika ayah menyusulmu belum tentu ayah akan bisa menemuimu di surga karena ayah tahu ayah banyak dosa, tidak sepertimu yang sudah dijanjkan oleh Allah SWT akan menjadi “burung-burung surga” (keinginan mu untuk jadi peri kecil seperti Tinker Bell, rupanya dikabulkan oleh Allah SWT). Alhamdulillah akhirnya ayah diingatkan oleh Allah SWT untuk bersabar , karena ayah tahu bahwa Libby ada di tangan yang jauh lebih baik. Sampai sekarang jujur saja rasanya ayah belum bisa 100% merelakan kepergianmu. Ayah masih suka bermain-main dengan permainan “What if ”. “What if I wasn’t late taking you to the hospital”, “what if you didn’t pass away”, what if , what if yang lain. Semuanya hanya seandainya… ayah tahu “seandainya” tidak akan membawamu kembali ke tengah-tengah kita. Ayah masih berusaha keras untuk bersabar.Dalam doa, ayah selalu minta agar ayah diberi kemampuan untuk bersabar. Maka dari itu sungguh beruntung orang yang mampu bersabar ketika diberi cobaan oleh Allah SWT…
Hal ketiga yang ingin ayah ingatkan kepada teman-teman ayah adalah bahwa dalam keadaan apa pun kita harus selalu bersyukur kepada Tuhan. Belakangan, ketika kehilanganmu, ayah bersyukur bahwa ayah masih punya mommy, masih punya Adelle, masih punya aki, nini, uti, kakung, dan saudara-saudara ayah. Belakangan juga ayah makin bersyukur dengan apa yang ayah punya. Jika membandingkan dengan saudara-saudara kita di Aceh di mana bahkan ada yang sama sekali tidak punya apa-apa lagi selain baju yang menempel di badannya, mereka kehilangan semua anggota keluarganya, sanak saudara, kehilangan harta benda, dll, maka cobaan yang ayah alami mungkin tidak ada apa-apanya. Kita sering kali lupa untuk bersyukur kepada Allah dengan semua yang telah Allah SWT berikan dan titipkan kepada kita . Ada pepatah yang mengatakan “You don’t know what you’ve got until it has gone”. Masih banyak teman-teman ayah yang kelihatannya belum mensyukuri apa yang mereka punya sekarang. Masih banyak yang menyia-nyiakan anak-anak mereka, istri mereka, orangtua mereka, harta mereka, kedudukan mereka, padahal kalau sudah tidak ada baru terasa sakitnya. Lagi-lagi kita sering lupa bahwa jika Allah berkehendak, maka semuanya bisa hilang secepat membalikan telapan tangan. (“Cherish what we have now !”, sayangi anak-anak kita, luangkan waktu sebanyak mungkin untuk anak-anak kita . Karena kita tidak mungkin mengembalikan waktu ketika waktu itu sudah berlalu. Seringkali kita merasa kecapaian pulang dari kantor sampai-sampai kita tidak mau bermain-main dengan anak kita yang sudah menunggu seharian hanya untuk bermain dengan ayahnya).Sampai sekarang ayah masih suka nangis sendiri jika ingat bagaimana ayah setiap hari mengantarkan mu ke sekolah, bagaimana kamu selalu tidak mau dipegang tangannya oleh ayah karena kamu ingin kelihatan mandiri diantara teman-temanmu. Ayah juga masih ingat saat-saat kita tertawa, bermain bersama, ngobrol, dll. Ayah merasa pada saat itu ,“I was your best friend”. Sampai-sampai kamu berkata “Libby anak ayah, Adelle anak mamah”. Ayah bersyukur sewaktu kamu masih hidup, ayah banyak meluangkan waktu untukmu. Makanya ayah sangat menyesal justru ketika kamu akan pulang ke surga, ayah malah nggak nemenin kamu, ayah malah ikut meeting di kantor. Waktu mommy memberitahu bahwa Libby sudah dipanggil pulang oleh Allah SWT, ayah sedang di mobil dalam perjalanan menuju ke rumah sakit. Ayah menyesal sekali tidak bisa mengatakan selamat jalan kepada Libby, tidak bisa mendengar Libby mengucapkan selamat tinggal, tidak bisa mengantarkan Libby pulang. Suatu hal yang akan ayah selalu sesali seumur hidup. Ah, tapi semuanya memang sudah diatur oleh Allah SWT. Tapi ayah akan selalu ingatkan teman-teman untuk berusaha mendahulukan kepentingan darurat keluarga di atas kepentingan kantor. Put first thing first ! Namun demikian, tentunya tidak kemudian membuat-buat keluarga sebagai alasan untuk menghindari tugas kantor.
Hal keempat yang ayah pelajari dari kepergianmu adalah bahwa Allah SWT lebih tahu apa yang terbaik untuk kita semua. Di agama kita secara jelas dikatakan “Boleh jadi kamu amat membenci sesuatu padahal hal tersebut amat baik untukmu, boleh jadi pula kamu amat menyukai sesuatu padahal hal itu amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS 2:216). Kalau semuanya dikembalikan kepada Allah SWT sebagai pengatur segala sesuatu di dunia maka akan lebih mudah bagi kita untuk menerima seluruh takdir yang diberikan oleh Allah SWT. Kita wajib berusaha keras dalam segala sesuatu tetapi kita juga harus menyerahkan dan menerima apa pun hasil dari usaha keras kita karena Allah SWT tahu yang paling baik untuk kita. Awalnya ayah merasa bahwa usaha ayah untuk tetap menahanmu di dunia tidaklah maksimal, ayah terlambat membawamu ke rumah sakit. Ayah sangat menyesali apa yang sudah terjadi, namun kemudian ayah sadar bahwa semua yang ada di dunia sudah diatur oleh Allah SWT. Kita hanya bisa berusaha sebisa yang kita bisa namun Allah SWT tetap yang memiliki keputusan akhir. Dengan demikian langkah kita menjadi lebih mudah dalam menghadapi persoalan hidup
Ayah masih ingat bagaimana kamu ingin selalu berguna bagi orang lain, kamu selalu memaksa ayah untuk memberikan uang kepada setiap pengemis yang kita temui. Dalam usia yang masih sangat belia kamu sudah ingat untuk berbagi dengan orang-orang yang kekurangan. Kamu senang sekali ketika kita membagikan makanan untuk para gelandangan di lampu merah di Bandung. Bahkan di kepulangan mu, kamu masih berguna untuk mengingatkan ayah terhadap hal-hal yang sangat penting bagi kehidupan ayah. Sekarang ayah ingin membagi pelajaran yang ayah dapat dari kepergianmu itu kepada teman-teman ayah yang lain supaya mereka tidak harus menunggu sampai hal yang sama terjadi kepada mereka untuk bisa belajar dari pengalaman kita. Walaupun ayah masih suka nangis sendiri jika ingat sama Libby, tapi ayah yakin sekarang Libby sudah menjadi malaikat kecil di surga seperti yang Libby ceritakan dalam mimpi ayah bahwa di rumah Libby yang baru banyak sungai-sungai yang airnya adalah susu, banyak buah-buahan dimana-mana . Ayah semakin yakin dengan kebahagiaan mu di surga ketika ayah merasa melihat Libby tersenyum kepada ayah di langit di atas Kabah ketika ayah sedang berdoa di Masjidil Haram. Semoga teman-teman ayah bisa mengambil hikmah dari pengalaman kita. Sekarang Libby sudah punya adik baru, Aliyya sudah setahun bulan ini. Mukanya mirip sekali dengan Libby, sekarang dia sudah mulai bisa ngomong. Adelle juga sudah besar, beberapa kali dia nangis sambil ngomong pengen ketemu Libby, rupanya dia sudah mulai mengerti bahwa dia tidak akan pernah ketemu lagi dengan kakaknya….tadinya setiap ditanya dimana Kakak, dia selalu jawab di rumah sakit, sekarang di jawab kakak ada di surga…“Selamat tidur, Libby !”, We all still love you very much….
Cium sayangAyah Dicky
(89:27)"Ya ayatuhanafsul muthmainahHai jiwa yang tenang.(89:28)Irjii illa robbiki radhiyatam mardiyahKembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.(89:29)fadkhuli fii ibadii Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku,(89:29)wad khuli jaannatiimasuklah ke dalam syurga-Ku.
Tears In Heaven (By Eric Clapton)
Would you know my name if I saw you in heaven?
Would it be the same if I saw you in heaven?
I must be strong and carry on,
'Cause I know I don't belonghere in heaven.
Would you hold my hand if I saw you in heaven?
Would you help me stand if I saw you in heaven?
I'll find my way through night and day,
'Cause I know I just can't stayhere in heaven.
Time can bring you down, time can bend your knees.
Time can break your heart, have you begging please,begging please.
Beyond the door there's peace I'm sure,And I know there'll be no moretears in heaven.
Would you know my name if I saw you in heaven?
Would it be the same if I saw you in heaven?
I must be strong and carry on,
'Cause I know I don't belonghere in heaven.
Saturday, September 8, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment